Selamat Datang di Samarinda

Tak sekadar pusat pemerintahan Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda adalah kota terbesar seantero Pulau Kalimantan. Wilayah kota ini membentang seluas 718 kilometer dengan kontur daerah didominasi bukit setinggi 10 – 200 mdpl.

Kota Samarinda memiliki julukan populer Kota Tepian. Hal itu disebabkan oleh posisinya di tepi Sungai Mahakam. Sungai terbesar di Kalimantan Timur tersebut membentang sepanjang 920 kilometer, membelah Kota Samarinda. Sungai ini menjadi penyokong kehidupan masyarakat sekitar. Masyarakat tersebut memanfaatkannya sebagai sumber air, pusat transportasi, dan lahan pekerjaan para petani dan nelayan.

Posisi yang strategis turut menjadikan Samarinda sebagai akses utama yang menghubungkan daerah sekitar dengan pendalaman Kalimantan Timur. Dari segi perkembangan ekonomi, Kota Samarinda memiliki penyokong utama berupa industri pertambangan minyak bumi, batu bara, serta industri pertanian.

Destinasi Populer di Samarinda

Kota berlambang Pesut Mahakam ini menawarkan daya tarik wisata dari sisi sejarah, budaya, dan alam sungai, serta perbukitan. Kekhasan makanan tradisionalnya turut menjadi salah satu godaan yang membuat orang dari berbagai daerah senang mengunjungi kota ini, lagi dan lagi. Berikut ini, ada beberapa nama yang selalu menjadi incaran utama para turis domestik maupun mancanegara.

Masjid Shiratal Mustaqiem

Masjid tertua di Samarinda ini adalah ikon wisata religi yang berada di Kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang. Tempat ibadah ini berdiri sejak tahun 1881 sebagai bentuk usaha nyata Pangeran Bendahara (pedagang Muslim dari Pontianak) dalam membersihkan citra Samarinda Seberang dari gaya hidup yang kala itu tercemar oleh judi. Masjid kuno ini sampai sekarang tampil dalam bentuk arsitektur aslinya, menggunakan kayu ulin yang terkenal sangat kuat dan tahan lama. Salah satu daya tarik masjid ini adalah menara segi delapan setinggi 21 meter. Masjid Shiratal Mustaqiem Samarinda juga tercatat sebagai masjid bersejarah terbaik kedua di Tanah Air.

Desa Budaya Pampang

Destinasi wisata ini menjalankan peran sebagai rumah kebudayaan Riau yang bermukim di Sungai Siring, Kalimantan Timur. Lokasi tersebut sekitar 20 kilometer jauhnya dari pusat Kota Samarinda. Desa Pampang resmi menjadi desa budaya Suku Dayak Kenyah sejak bulan Juni 1991. Di sini, wisatawan tak hanya berjumpa dengan masyarakat lokal yang selalu hangat menyambut. Wisatawan juga bisa melihat langsung keajaiban rumah dan pakaian tradisional, cara hidup, hingga berbagai seni kerajinan tangan khas Suku Dayak Kenyah. Setiap tahunnya, desa budaya paling populer di Riau ini mengadakan acara ulang tahun bertajuk Pelas Tahun yang menampilkan beragam seni dan budaya masyarakat Dayak Kenyah.

Citra Niaga

Jika ingin memborong beragam suvenir khas Kalimantan, terutama kerajinan Suku Dayak, mintalah sopir rental mobil Samarinda mengantar Anda ke Citra Niaga. Citra Niaga buka sejak tahun 1987 dalam kawasan seluas 2,7 hektar. Tempat ini menjadi pusat perbelanjaan yang menawarkan beragam hasil kerajinan tangan, makanan dan camilan, hingga batu-batu, semuanya khas Kalimantan. Beberapa item yang wajib Anda beli di sini adalah Sarung Samarinda, kerajinan manik-manik, dan aneka tas anyaman. Kawasan wisata belanja ini berada di Jalan Dahlia 69, sekitar 50 meter dari Pelabuhan Sungai Mahakam.

Tjiu’s Palace Samarinda

Mengingat Samarinda adalah kota yang dibelah oleh sungai besar, tentu aktivitas memancing menjadi hal yang sangat lumrah. Seru rasanya jika bisa menjajal kegiatan tersebut di kota satu ini. Tjiu Palace Samarinda adalah destinasi populer yang menawarkan wisata pemancingan secara lengkap. Selagi memancing, Tjiu Palace turut mengajak pengunjung menikmati rekreasi lain yang sangat cocok untuk kalangan keluarga. Beberapa rekreasi tersebut, misalnya: berenang di kolam dalam ruangan, bermain wahana air di telaga, berfoto dari atas jembatan, menonton pertunjukan, bersantai di pendopo di tengah alam terbuka, hingga berwisata kuliner.

Kebun Raya Unmul Samarinda

Taman rekreasi keluarga ini adalah objek wisata alam milik Universitas Mulawarman. Taman ini resmi menjadi hutan pendidikan sejak tanggal 9 Juli 1974. Dengan luas kurang lebih 62 hektar, Kebun Raya Unmul menyediakan kebun binatang dengan koleksi flora dan fauna yang beragam. 24 jenis fauna di antaranya adalah satwa dilindungi, seperti kancil, orang utan, kuda, elang kepala putih, burung merak, dan monyet ekor panjang. Fasilitas kebun raya ini juga terbilang sangat lengkap untuk memanjakan keluarga. Misalnya saja: pujasera, taman bermain anak, pondok santai, bianglala, museum kayu, panggung pertunjukan, dan kolam pemancingan

Waktu Terbaik Mengunjungi Samarinda

Saat merencanakan perjalanan ke Samarinda, ingatlah untuk memperhatikan waktu perjalanan. Kota ini terasa lebih menyenangkan jika Anda mengunjunginya di waktu-waktu tertentu. Perhatikanlah hal berikut sebelum memutuskan waktu perjalanan

01.Samarinda adalah kota dengan iklim tropis basah, di mana hujan terjadi sepanjang tahun. Kondisi demikian membuat kota ini memiliki suhu udara 20 – 34 derajat Celsius dengan curah hujan per tahun rata-rata 1980 mm.

02.Bulan terdingin di kota ini biasa terjadi pada Januari dan Februari. Sementara itu, bulan terhangatnya terjadi kurang lebih di bulan April dan Oktober.

03.Saat terbaik untuk menikmati aktivitas luas ruangan di Samarinda adalah antara pertengahan Juni hingga pertengahan Oktober.

04.Bila ingin mendapatkan pengalaman budaya yang lebih total, datanglah ke Desa Budaya Pampang pada hari Minggu. Desa ini mengadakan pentas seni di balai desa setiap hari Minggu sepanjang pukul 13:00 – 15:00 WITA. Anda akan melihat cantiknya warna-warni ornamen adat, termasuk masyarakat yang menggunakan pakaian tradisional.